Skip to main content

Teknik Pengalihan Pikiran


Aku menyebutnya teknik pengalihan pikiran. Sesuatu yang sering sekali kuterapkan untuk meminimalkan perasaan ditolak.

Siapa diantara kita yang pernah suka sama seseorang dan kemudian mengalami yang , namanya penolakan. Sakit kan ? Nah, untuk meminimalkan rasa sakit itu gunakanlah teknik ini.

Pertama, buka matamu lebar-lebar dan temukan orang lain yang juga (memungkinkan) membuatmu tertarik.

Kedua, coba kenali orang tersebut lebih dalam, temukan hal lain yang istimewa.(Pasti ada. Jika tidak ada, cari orang lain hihi)

Ketiga, katakan pada dirimu...orang ini menarik. Kenapa aku tidak melihat sebelumnya

Keempat, nikmati rasa ketertarikanmu terhadap orang itu

Kelima, katakan pada dirimu...oh, ternyata aku bisa tertarik juga dengan orang ini

Keenam, tegaskan dan patenkan dalam otakmu kawan, "Jika aku bisa tertarik dengan orang ini dan melupakan orang itu, maka aku pun bisa melakukannya dengan orang yang lain,"

Sederhana kan...

Kelemahannya adalah justru kalau tidak berhati-hati, kita bisa mati langkah alias berhenti di langkah keempat. Sebenarnya nggak masalah jika memang orang yang baru ini menerimamu, nah kalau menolakmu???..kau harus kembali lagi ke langkah pertama.

Pada beberapa kasus yang kutemui (dengan sejumlah orang yang telah mempraktekkan teknikku ini), kebanyakan orang berpuas diri dan berhenti pada langkah keempat dan justru suka, jatuh cinta dan tergila-gila dengan orang baru tersebut. Ini sangat berbahaya karena jika ditolak terus menerus akan menimbulkan rasa tidak percaya diri, mengasihani diri sendiri dan merasa tidak berguna.

Jadi, kau harus mengikuti keenam langkah yang aku sebut di atas. Keenamnya hanyalah proses pengalihan pikiran sampai kemudian kau menemukan orang yang menerima cintamu.

Selamat mencoba

Comments

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.