mama sayang....
pagi ini aku berharap mama nggak nangis lagi. tapi mama melakukannya lagi. aku memeluk berusaha menegarkan tapi di lubuk hatiku yang paling dalam aku berteriak, tolong hentikan.
mama sayang....
aku mengerti harapanmu. aku mengerti tiap butir tangisanmu. tapi ini sangat menyiksaku. tapi bisakah aku menghentikan tangisanmu jika justru itu membuatmu lebih legaan...
mama sayang....
aku ingin sekali menyenangkan hatimu. doaku adalah melihatmu tertawa bahagia karena punya anak kayak aku. tapi maafin ku mama - karena aku telah berusaha tapi DIA sang pemilik kehidupanku belum juga memberikan anugrah itu.
mama sayang...
aku belajar begitu banyak hal darimu. betapa dalam dan kayanya cara mama mencintaiku. aku berutang begitu banyak dan tidak akan pernah terbayar hingga kapan pun. itulah sebabnya sekali waktu - saat ini - aku terus menghiba, berlutut, menyembah bahkan mengaiz kemurahanNya agar DIA sang pemilik kehidupanku segera memberikan apa yang mama inginkan untukku.
mama sayang....
aku mencintaimu - selalu
pagi ini aku berharap mama nggak nangis lagi. tapi mama melakukannya lagi. aku memeluk berusaha menegarkan tapi di lubuk hatiku yang paling dalam aku berteriak, tolong hentikan.
mama sayang....
aku mengerti harapanmu. aku mengerti tiap butir tangisanmu. tapi ini sangat menyiksaku. tapi bisakah aku menghentikan tangisanmu jika justru itu membuatmu lebih legaan...
mama sayang....
aku ingin sekali menyenangkan hatimu. doaku adalah melihatmu tertawa bahagia karena punya anak kayak aku. tapi maafin ku mama - karena aku telah berusaha tapi DIA sang pemilik kehidupanku belum juga memberikan anugrah itu.
mama sayang...
aku belajar begitu banyak hal darimu. betapa dalam dan kayanya cara mama mencintaiku. aku berutang begitu banyak dan tidak akan pernah terbayar hingga kapan pun. itulah sebabnya sekali waktu - saat ini - aku terus menghiba, berlutut, menyembah bahkan mengaiz kemurahanNya agar DIA sang pemilik kehidupanku segera memberikan apa yang mama inginkan untukku.
mama sayang....
aku mencintaimu - selalu
Comments
kemaren aku ke medan, kamu tidak datang.
berarti kita impas.
dendammu seharusnya tidak ada lagi.
maafkan ya.
semoga kita bisa berkomunikasi lagi.
pertama aku nggak dendam samamu. benar, aku kecewa dengan apa yang kau katakan kepada lita tentang ajakanku untuk bertemu denganmu di jakarta november lalu.
aku kecewa tapi tidak dendam. meski jika kau berkenan sedikit merenung, apa yang kau katakan pada lita adalah perkataan yang tidak pantas dikatakan seorang itor yang sudah kuanggap lebih dari sahabat.
tapi sekali lagi aku katakan dengan jujur, aku nggak dendam
dan soal impas? apa sih ukuran impas? masakan kau berhitung untung rugi dan impas atau tidak dengan seseorang yang kau anggap sahabat?
dan satu lagi yah tor, ketika malam itu kau mengsmsku dan bilang kau lagi ada di medan, aku sedang mengalami persoalan yang sangatttt berat.
tapi toh nyatanya besok pagi aku menelponmu dan kau yang mengakhiri pembicaraan dengan mengatakan kau sedang menyetir dan nanti akan mengontakku lagi.
dan hari itu juga agak siangan, aku sms ke nomormu kan, ngajak ketemuan di kantorku karena kau bilang rumah bibimu dekat kantorku.
aku menunggu balasanmu dan bahkan hingga detik ini (aku pikir kau belum pulang).
dan jika kau bertanya kenapa aku nggak meneleponmu lagi setelah smsku nggak juga kau balas, yah cuman itu kesalahanku (jika kau memang menganggapnya kesalahan)
tapi tolong tanyakan sedikit aja ke hati nuranimu, usaha apa sih yang udah kau tempuh untuk bertemu denganku selama kau di medan? nggak ada juga kan? kau cuma sekali sms tor dan selajutnya akulah yang proaktif menghubungimu.
so, kau masih juga bersikeras aku dendam?
yah terserahlah tor. masalahku sudah cukup banyak tanpa harus ditambah masalah seorang sahabat yang suka nuding orang seenaknya dan suka berhitung untung rugi dengan sahabatnya.
dari lubuk hati yang paling dalam, kau pernah menjadi orang yang paling sering aku ceritakan ke teman2ku. soal kelucuanmu, soal kepintaranmu, soal keluarga cemaramu. aku menggagumi semuanya. jadi, tolong jangan merusak anggapanku itu tadi, oke
aku mengasihimu.
sangat sulit melukiskan keseluruhan sebuah wajah jika hanya dilihat dari samping.
biarlah aku jelaskan dulu yang sebenarnya menjadi bagianku dalam permasalahan ini.
Uggh, bahkan aku SUDAH LUPA apa yang aku katakan kepada lita mengenai kamu. Sungguh, aku lupa mengenai apa. Maaf kalau hal itu menjadi sesuatu yang melekat bagimu. Yang aku bisa katakan hanya minta maaf. Walau waktu dulu kamu berkata tidak pernah akan memaafkan aku.
Untuk itulah aku berpikir kamu memang ada dendam. Sampai saat ini pun aku masih menganggap demikian. Aku juga lupa sudah berapa kali sms dari aku tidak di reply oleh kamu, dan beberapa telpon. Mungkin tidak banyak, mungkin juga tidak sebanyak yang kamu lakukan, but i've tried.
Untuk saat2 aku di medan, kenapa aku tidak reply sms, karena aku tidak sempat. Mungkin alasan klasik. Tapi pada waktu itu memang aku benar menyetir mobil, dan setelah itu aku langsung menuju bandara untuk pulang ke jakarta. Setiba di jakarta, aku sudah lupa untuk sms kamu lagi. Memang aku pelupa!
Waktu-waktu di medan pun aku habiskan untuk mengurusi ini itu. Just info aja (kalau ga mau tau juga gpp), aku ke medan untuk proses lamaran ke keluarga chicha. Jadi cukup banyak yang harus ditangani, terlebih nanti pestanya ada di medan-jadi all things must be fixed kemarin itu.
Terakhir, isi comment dan sms dari aku sebelumnya hanya sebuah prakata untuk menanyakan kabar saja. Karena tidak tahu harus mulai dari mana. Hehehe...jadi aku mulai saja dari yang aku tahu, walau aku tahu bahwa aku baru memandangnya dari sebuah sisi saja.
Take care nov.