Skip to main content

Namanya keajaiban

jika cintamu ditolak, hidup harus jalan terus
jika impianmu untuk bekerja pada perusahaan tertentu kandas, hidup harus jalan terus
jika orang yang kau kasihi berbalik memusuhimu, hidup harus jalan terus
jika kasihmu dimanfaatkan dan kau merasa menjadi manusia yang paling bodoh sekalipun, hidup harus jalan terus
jika dirimu disepelekan banyak orang atau bahkan dunia tertawa tiap kali melihatmu, hidup harus jalan terus
jika kau sakit dan kematian tinggal hitungan hari, hidup harus jalan terus


hidupmu harus jalan terus karena di luar sana masih ada sesuatu yang istimewa yang menunggu orang yang berani mengambil resiko sepertimu. Namanya keajaiban.

aku mempersembahkan ini kepada Yosri Tuty Asni, sahabatku yang melebihi saudara...

yang ada ketika cintaku ditolak pria berwajah tirus (ugh....dia tetap lelaki yang luar biasa)
yang ada ketika media nasional itu menolakku (ternyata biasa aja dibandingkan perusahaan tempatku bekerja sekarang)
yang ada ketika sahabatku menikam dari belakang (aku sudah memaafkan mereka)
yang ada saat Mr. A kelepasan ngomong dan bilang kalau dia punya kekasih yang lain (I hate that momen)
yang ada saat keluarga besarku bahkan ibuku sendiri menertawakan pilihanku menjadi jurnalis (kini mereka bangga karena tau aku berbeda dan sangat istimewa)
yang ada saat aku tabrakan dan mengira detik itu juga bakal mati (kini aku lebih menghargai hidup detik per detik)

aku percaya kepada keajaiban sama seperti halnya aku percaya akan adanya Tuhan. Tetapi meskipun kau tidak percaya TUhan, percayalah kepada keajaiban itu sendiri. aku telah membuktikannya.

Comments

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...