Memulai menulis lagi seperti mengambil pisau berkarat yang sudah lama dibiarkan dalam kolong lemari. Jariku menekan tuts komputer dengan cepat tapi tidak secepat miliaran ide yang saling berebut ingin dikeluarkan. Begitu banyak yang ingin ditulis. Betapa banyak yang ingin dibedah satu persatu. Jadi izinkan aku memulainya dengan kemampuan seorang ibu-ibu yang sudah lama hanya berkutat di dapur tanpa pernah melihat dunia luar. Itulah aku saat ini..Setidaknya seminggu sebelum aku menemukan dunia lain yang somehow disodorkan kepadaku di akhir bulan September 2021. Untuk itu aku berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh orang yang mengenal siapa aku, buat mereka yang mengenal aku dari orang lain, dan buat mereka yang memang memberikan kesempatan ini padaku secara cuma-cuma. Apapun alasannya, aku tahu ini hadiah terbaik yang bisa kuperoleh di usia 40-an ini.
Tuhan tentu saja yang mengontrol semuannya. Dengan kepercayaan yang tetap kuupayakan seperti anak kecil; aku percaya ini adalah bagian rencana Tuhan dari rencana lain yang akan dibawanya kemudian. Apapun itu Tuhan benar-benar sosok pribadi yang selalu saja membuatku terkagum.
Terima kasih Ayah
Comments