Skip to main content

Bunga bakung dipelihara, apalagi saya

Waduh, nyaris tadi lupa kata kunci masuk ke blog ini. Kelamaan ditinggalkan sih hehehe...Oh ya, hari ini mau mulai nulis harian lagi. Kali aja bisa emang rutin setiap harinya soalnya belakangan kepikiran untuk bagi ilmu, bagi tips, bagi perenunngan atau apapun namanya yang bisa menjadi bahan pelajaran atau hanya masukan dan hiburan bagi yang membacanya. Saya hanya mau mengucapkan silahkan, asal tulisan saya jangan diceplak atau disarikan ke media lain tanpa mencantumkan nama saya sebagai pemegang hak cipta blog ini...Itu namanya plagiat!

Hari ini saya lagi senang soalnya salah satu mata kuliah yang menurut saya agak menyulitkan telah berhasil saya taklukkan dengan nilai 65%. Nilai yang bagi saya lebih dari cukup haha..Terima kasih Tuhan. Dan selanjutnya tinggal menunggu nilai mata kuliah lain yang menurut saya tingkat kesulitannya lebih dari yang pertama (lha namanya saja 'Advanced Journalism Skill'; jadi yah tingkat kesulitan pasti juga tingkat advance) dan semoga nilainya juga advanced dari yang pertama..Insyaallah..

Kadang kalau suka nerawang (melamun), tiba-tiba saja pengen bertelut dan say thanks kepada Tuhan karena telah baik banget memelihara hidup dan studi saya selama di Inggris. Bayangkan saja berangkat dengan nilai yang sangat kurang saya sudah bisa mencapai angka 65 hanya satu tahun sesudah dapat score hanya 50 di IELTS (band 5).  Yah bagaimanapun perbandingan harus bisa dilihat dari titik mana seseorang dimulai dan bukan hanya sekedar hasil akhir karena terang saja, teman-teman British tiap essay dapat minimal 70 (tidak kurang dari itu dan sudah menjadi makanan sehari-hari dapat 85 dan 90). Kalau dibandingkan mereka, tentu saja saya kalah. Namun saya kan berangkat dari pengetahuan tentang bahasa Inggris yang sangat terbatas (pasif) kemudian mendapat training bahasa di LBI UI selama 6 bulan dengan rata-rata score toefl 450-530 dan pencapaian tertinggi IELTS band 5. Jadi jika setahun kemudian dalam masa studi master di bidang media nilai yang diperoleh rata-rata 55 (dengan perhitungan dua buah essay masing-masing 5.000 kata) maka saya sebenarnya sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam penguasaan bahasa Inggris dan cara menyampaikan buah pikiran saya dalam bentuk pemikiran ala orang 'bule'. Jadi yah, sekali lagi..Tuhan baik dengan segala caraNya.

Hal-hal yang saya sampaikan diatas sebenarnya hasil cara berpikir yang lebih positif untuk menghargai kerja keras yang saya lakukan dan juga cara yang efektif untuk membangun rasa percaya diri kalau saya sedang dalam proses untuk menjadi 90. Amin.

Sebagai penutup, saya hanya katakan kalau saya menyenangi semua proses kehidupan yang saya alami di Inggris ini. Tuhan baik dengan segala caraNya.


Comments

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.