Kalau ingat kejadian Minggu siang ini, masih saja aku tertawa. Aku sangat bahagia. Kebetulan aku memang baru saja mengakhiri dua kisah romantis yang sempat membuatku mabuk kepayang huahahaha dan kini aku masuk judul baru.
Aku akan ceritakan alasannya.
Seperti biasa aku ibadah. Hari ini Rev. DR. Tan Khien Seng asal Singapore khotbah di GBI Menteng Cikini Jakarta Pusat. Topik khotbahnya hari ini adalah RAKSA. Diambil dari bahasa Ibarani yang artinya kemurahan Tuhan. Dari 15 jenis RAKSA, dia hanya membagikan 3 jenis raksa, nah salah satunya adalah mendapatkan pasangan hidup ilahi
Dia mengatakan, Raksa/kemurahan Tuhanlah yang membuat kita bertemu dengan pasangan ilahi kita. Tidak peduli usia,jabatan, ras ataupun perbedaan tempat-raksa akan melakukan bagianNya.
Dia bercerita mengenai seorang pemuda tampan, lulusan universitas terkemuka bernama George yang jatuh cinta dengan Annie, seorang perempuan India. Yeah, mungkin ini adalah kisah biasa kalau saja Annie adalah perempuan cantik tapi Annie yang ini tidak. Annie tidak secantik namanya. Dia perempuan yang punya kelainan luka di tenggorokannya dan sangat gemuk. Dia adalah perempuan terjelek di gereja. Tapi sejak George datang dan melihat Annie, George langsung jatuh cinta pada perempuan itu dan berencana menikahinya. George mengarahkan cintanya langsung ke Annie tanpa peduli dengan kecantikan dan kesempurnaan perempuan lain di sekelilignya.
Seminggu sebelum George datang ke India dan ibadah di gereja Annie, ibunya Annie yang sangat mengkuatirkan masa depan putrinya mendengar khotbah Rev. Tan tentang RAKSA. Jadi ketika diminta untuk berdiri jika menginginkan RAKSA, maka ibu Annie berdiri.
Jadi itulah yang sesungguhnya terjadi. Raksa bekerja atas George dan Annie.
Nah habis khotbah, Rev. Tan meminta agar yang masih lajang/single untuk berdiri. Tasya, yang minggu ini ibadah bersamaku langsung menyikutku untuk berdiri. "Ayo berdiri. Mumpung ada raksa,"
Tapi aku malu sekali. Rasanya ada beban berton-ton di kepalaku untuk berdiri. Tasya menyikutku lagi sambil cekikikan. Kalau tak ingat itu di gereja, sudah kutoel kepalanya.
"Don't be shy" kata Rev. Tan
Dibilang begitu, aku makin malu. Lebih malu lagi karena yang banyak berdiri adalah perempuan hahaha. Aku memang pada akhirnya memutuskan berdiri. Aku pikir, ngapain aku pikirkan penilaian orang lain atas hidupku. Ini hidupku, persetan dengan orang lain. Lagipula, aku memang sedang berdoa buat seorang pasangan ilahi. Jadi ini kesempatanku. Ini raksaku dan aku membutuhkannya.
Jadi aku berdiri dan benar memalukan sesungguhnya. Tapi aku nggak peduli lagi.
Aih, Tasya bilang tinggal tunggu waktunya. Aku bilang, semoga tidak terlalu lama hihihi (genit mode on)
Aku akan ceritakan alasannya.
Seperti biasa aku ibadah. Hari ini Rev. DR. Tan Khien Seng asal Singapore khotbah di GBI Menteng Cikini Jakarta Pusat. Topik khotbahnya hari ini adalah RAKSA. Diambil dari bahasa Ibarani yang artinya kemurahan Tuhan. Dari 15 jenis RAKSA, dia hanya membagikan 3 jenis raksa, nah salah satunya adalah mendapatkan pasangan hidup ilahi
Dia mengatakan, Raksa/kemurahan Tuhanlah yang membuat kita bertemu dengan pasangan ilahi kita. Tidak peduli usia,jabatan, ras ataupun perbedaan tempat-raksa akan melakukan bagianNya.
Dia bercerita mengenai seorang pemuda tampan, lulusan universitas terkemuka bernama George yang jatuh cinta dengan Annie, seorang perempuan India. Yeah, mungkin ini adalah kisah biasa kalau saja Annie adalah perempuan cantik tapi Annie yang ini tidak. Annie tidak secantik namanya. Dia perempuan yang punya kelainan luka di tenggorokannya dan sangat gemuk. Dia adalah perempuan terjelek di gereja. Tapi sejak George datang dan melihat Annie, George langsung jatuh cinta pada perempuan itu dan berencana menikahinya. George mengarahkan cintanya langsung ke Annie tanpa peduli dengan kecantikan dan kesempurnaan perempuan lain di sekelilignya.
Seminggu sebelum George datang ke India dan ibadah di gereja Annie, ibunya Annie yang sangat mengkuatirkan masa depan putrinya mendengar khotbah Rev. Tan tentang RAKSA. Jadi ketika diminta untuk berdiri jika menginginkan RAKSA, maka ibu Annie berdiri.
Jadi itulah yang sesungguhnya terjadi. Raksa bekerja atas George dan Annie.
Nah habis khotbah, Rev. Tan meminta agar yang masih lajang/single untuk berdiri. Tasya, yang minggu ini ibadah bersamaku langsung menyikutku untuk berdiri. "Ayo berdiri. Mumpung ada raksa,"
Tapi aku malu sekali. Rasanya ada beban berton-ton di kepalaku untuk berdiri. Tasya menyikutku lagi sambil cekikikan. Kalau tak ingat itu di gereja, sudah kutoel kepalanya.
"Don't be shy" kata Rev. Tan
Dibilang begitu, aku makin malu. Lebih malu lagi karena yang banyak berdiri adalah perempuan hahaha. Aku memang pada akhirnya memutuskan berdiri. Aku pikir, ngapain aku pikirkan penilaian orang lain atas hidupku. Ini hidupku, persetan dengan orang lain. Lagipula, aku memang sedang berdoa buat seorang pasangan ilahi. Jadi ini kesempatanku. Ini raksaku dan aku membutuhkannya.
Jadi aku berdiri dan benar memalukan sesungguhnya. Tapi aku nggak peduli lagi.
Aih, Tasya bilang tinggal tunggu waktunya. Aku bilang, semoga tidak terlalu lama hihihi (genit mode on)
Comments