Skip to main content

Steven Jhonson Sindrom (SJS)

bapatua (suaminya kakak mama) divonis SJS (Steven Jhonson Sindrom), suatu jenis penyakit kulit mematikan yang langka. awalnya hanya ada beberapa bintik merah yang kemudian menyebar keseluruh tubuhnya yang menimbulkan rasa gatal sekaligus terbakar yang hebat.

Sekarang semuanya makin parah. seluruh tubuhnya telah terkelupas parah, kulit kepalanya putih berborok dan matanya (Tuhan, tolong kami).

Aku ga sanggup dengan apa yang kulihat. Bapatuaku yang tampan itu kini menjadi mahkluk hidup yang mengerikan.

Aku telah searching di internet tentang SJS tapi aku ga menemukan cara perawatan pengobatannya. Dan karna ketidaktahuan kami, bapatua dbawa berobat kampung dan kini makin parah. Setelah searching, aku baru berani bilang dan meminta pengobatan itu dihentikan. Tapi terlambat, kondisi bapatuaku makin parah. Obat kampung sialan itu telah memperparah kondisi tubuhnya. Bapatua ga bisa jalan lagi.

Aku hanya punya satu pertanyaan, Mengapa dokter itu ga pernah jelasin sesungguhnya apa itu SJS. Mengapa mereka hanya bilang bapatua keracunan obat tanpa penjelasan detail apa yang bisa dilakukan setidaknya untuk membiarkan bapatuaku menjalani hari terakhirnya dengan mengetahui apa itu SJS???

Inangtuaku yang ceria, yang tangannya selalu terkembang untuk memelukku - kini menjadi pendiam, termenung, menangis sendiri.

Apa yang harus kulakukan ? Aku merasa lumpuh teramputasi.

Bapatuaku selalu bilang, dia punya tiga anak perempuan. Dua anaknya yang kandung dan aku yang disebutnya anak perempuan tidak biasa. Bapatuaku yang suka beliin aku permen cha-cha ( yang ada warna biru, merah, kuning), yang jolokin mangga untukku, yang bantuin aku ngerjain peer, yang menghapus air mataku kalo aku diolok2 anaknya yang paling bungsu, yang bawa aku ke mall dan membiarkan aku mengambil permen dan coklat sebanyak yang kumau sampai tanganku penuh. Bapatuaku yang manis.

TUhan, aku butuh Kau.Tolong TUhan...

Comments

halo :) hmm.. aku punya temen. dia seorang ODHA dan kena SJS. sekarang dia sudah sembuh. selalu ada keajaiban. semoga lekas sembuh untuk bapaktua'nya :) GBU..
Novita Sianipar said…
bapatuaku sudah meninggal dua pekan lalu dalam kondisi tubuh sangat mengerikan tapi aku tahu jiwanya tenang. dia telah pulang

Popular posts from this blog

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

apa yang hendak kukatakan padamu kawan

Lama aku termenung setelah menerima sms itu. aneh! aku hanya bisa bilang kata egois! Padahal dibenakku yang sederhana jutaan kata berkelebat ingin terlontar. aku belajar mengartikan semuanya dengan menatap lurus ke depan. Apa yang hendak kukatakan kepadamu kawan... Aku nggak perlu berteriak untuk menyatakan apa yang kurasakan. rasa kecewa ini menjalar cepat memenuhi seluruh urat syaraf. berteriak pun ga ada guna sekarang. kau telah melakukannya dengan kesadaran penuh. kau menjatuhkanku begitu dalam. jika saja yang melakukannya bukan kamu kawan. jika saja yang melakukannya bukan kamu yang kuanggap belahan jiwaku, aku pasti masih bisa tegak berdiri. apa yang hendak kukatakan padamu kawan...