Skip to main content

note 4 sista deti

Aku tahu bang dayat-korlipku- akan membunuhku kalo tau aku sibuk berfesbuk dan malah kini sedang menulis note pula. Tapi aku harus menulisnya sebelum nafsuku hilang diambil si miyabi huahahahahah...apa pula hubungannya.gubrak!

Hai kak Deti, aku menulis note ini khusus untukmu ditengah kegalauanku yang panjang tentang beberapa hal. Wah, kau bilang itu weekend yang hard (jangan sombong ko yah kak, meski hancur bahasa inggrisku untuk yang itu aku tau artinya huahahahah), bagiku itu akhir pekan yang menyenangkan. Karena apa? aku ditraktir rujak kolam deli itu pasti tapi yang kumaksud adalah karena aku semakin mengenal dirimu, harapanmu, ambisimu hingga ketakutanmu. Itu membuatmu terlihat manusiawi. Kalimat yang terakhir ini tak bisa kujabarkan dengan kata-kata. Intinya aku senang.

kak, bagiku kau memang istimewa. Hanya kau satu-satunya muslim berjiblab yang mau saja kuajak membaca alkitab dengan suara kuat di halaman perpustakaan USU. Dengan jilbabmu yang coklat, alkitabku yang tebal dan warna merah ngejreng, orang2 bisa berpikir kita sudah gila huahahahahhaha...Tapi kita cuek saja, sibuk dengan ayat-ayat baru seakan-akan kita ini ahli kitab huahahahaha...

Kau selalu saja permisi kalau ingin menyebut nama Yesusku dan sumpe aku semakin menghormatimu karena itu. Kau juga selalu mengingatkan aku tentang ajaran Yesusku saat aku merasa diperlakukan tidak adil justru oleh orang-orang kristen sampai-sampai aku bertanya siapa sebenarnya murid Yesus. Kau atau aku hahahaha...

Kak, kau selalu tersenyum. Matamu nggak pernah kosong; selalu saja bicara dan memancarkan kehidupan. Aku pikir jikapun kemudian Bill gates menemukan piranti yang bisa melacak segala jejak buruk kehidupanmu, dia akan kecewa karena daftarnya pendek dan nggak sebanding dengan kegembiraan yang kau salurkan bagi orang lain. Jadi aku mendukungmu menjadi Queen, meski untuk itu kita harus bekerja keras mengaudisi King nya dulu huahahaha...

Hm, hanya orang bodoh yang tidak bisa melihat keindahanmu. Nggak sempurna memang tapi menyenangkan. Thanks for a wonderfull weekend. Le tra ziou la mo zisokurtyyrmi....(Hah, sekarang kau terjemahkanlah kalimat terakhirku ini kalo bisa hihihihi)

bunch blessing


vita

Comments

Popular posts from this blog

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i

apa yang hendak kukatakan padamu kawan

Lama aku termenung setelah menerima sms itu. aneh! aku hanya bisa bilang kata egois! Padahal dibenakku yang sederhana jutaan kata berkelebat ingin terlontar. aku belajar mengartikan semuanya dengan menatap lurus ke depan. Apa yang hendak kukatakan kepadamu kawan... Aku nggak perlu berteriak untuk menyatakan apa yang kurasakan. rasa kecewa ini menjalar cepat memenuhi seluruh urat syaraf. berteriak pun ga ada guna sekarang. kau telah melakukannya dengan kesadaran penuh. kau menjatuhkanku begitu dalam. jika saja yang melakukannya bukan kamu kawan. jika saja yang melakukannya bukan kamu yang kuanggap belahan jiwaku, aku pasti masih bisa tegak berdiri. apa yang hendak kukatakan padamu kawan...