Skip to main content

Tuhan berbicara padaku hari ini

Ketika terbangun pagi ini aku mendapatkan sebuah message dari kekasihku "Pertolongan kita adalah nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi," Mazmur 12:48.

Pesan ini entah mengapa memunculkan sebuah ayat firman yang lain dari kitab Kejadian yakni "Bumi belum berbentuk  dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air." Terus terang saja, ayat ini membuatku terhenyak karena membukakan sesuatu yang besar yang sedang kugumuli.

Sejak pulang wisuda Januari lalu, aku sama sekali belum bekerja. Aku mendapat  wawancara kerja di Jakarta. Wawancara di Jakarta berdasarkan ukuranku berlangsung sangat sukses. Aku sudah bertemu 'ownernya' dan dia tampaknnya sangat menyukaiku. Dia malah menjadwalkan aku mulai mengajar 25 Maret ini. Oleh karena aku optimis diterima, kekasih memintaku kembali ke Medan untuk mempersiapkan pernikahan kami Juli ini. Aku pulang dan segera repot mencari detail-detail pernikahan kami mulai dari model dan penjahit kebaya, dekorasi, mobil pengantin, video, foto, bunga pengantin, katering makanan dll. Aku menyelesaikannya dengan sangat cepat. Namun panggilan aku diterima atau bahkan ditolak juga tidak kuterima dari kampus itu. Bahkan ketika aku menanyakannya lewat sms, tidak mendapat balasan. AKU BINGUNG.

Dan setelah melalui serangkain pembicaraan dengan keluarga dan kekasih, aku akhirnya memutuskan untuk bekerja di Medan. Keinginan segera hamil dan berada disisi orang tua dan situasi dimana calon suami akan kembali ke Belanda usai pernikahan menjadi alasan bekerja di Medan. Tidak banyak penawaran kerja di Medan sesuai kualifikasi pendidikan dan pengalamanku. Aku terus terang saja tidak ingin bekerja di media lagi apalagi di Medan berhubung jam kerja yang tidak menentu yang berbanding terbalik dengan gaji dan fasilitas yang diperoleh. Jadi yah ini membuat pilihanku tak banyak karena ternyata melamar ke NGO pun harus dibekali pengalaman bekerja di NGO setidaknya dua tahun sedangkan aku dulunya hanya sibuk bekerja sebagai jurnalis dan pelayanan di gereja. Jadi nyaris pengalaman organisasiku bukanlah NGO. Kenyataan ini membuatku terduduk, bingung dan mulai putus asa. Nyokap juga mulai uring-uringan karena aku ga bekerja. Yah jangankan dia deh, aku juga mulai uring-uringan dengan Tuhan hahaha.

Nah tadi malam pada jam skype, aku dan kekasih membincangkan soal pernikahan. Yang membuat pusing ialah soal tiket dan hotel yang kudu harus fix untuk mendapatkan harga murah. Situasi memanas ketika kekasih meminta kami segera ke Solo usai pernikahan di Medan, aku yang memang lagi 'tak berbentuk' jadi kesal karena pemintaan ini mencerminkan tidak singkronnya doa dan kelakuan. Jelas-jelas dia tahu aku pengen segera bekerja dan kami sepakat berdoa untuk itu, namun mengapa dia memintaku ke Solo usai nikah sementara resepsi di Solo berlangsung 1 1/2 bulan setelah pemberkatan di Medan. Ini kan namanya permintaan dengan asumsi aku ga bekerja. Akhirnya aku berbicara padanya tentang hal ini. Oh, aku nyaris nangis karena benar-benar pulang dari Inggris dan membawa titel M. A tapi tidak juga bekerja benar-benar membunuhku. Aku berusaha kuat tidak menangis supaya dia menggunakan nalarnya untuk melihat situasiku dan bukan menimbangnya karena tangisanku. Aku katakan betapa aku cape mengurus pernikahan sendiri, memikirkan segalanya sendiri dan masih tidak jelas mengenai pekerjaan yang ingin kujalani. Aku hanya ingin bekerja namun aku harus berpecah konsentrasi karena persiapan pernikahan ini di dua bulan yang berbeda dengan jarak yang dipisahkan pulau pula. Ini tidak mudah. 

"Bagaimana Tuhan mau jawab doaku karena aku sendiripun tidak tahu apa yang kuinginkan. Aku tidak berbentuk karena aku tidak bisa mengimajinasikan seperti apa keinginanku. "

Kalimat diatas itu sendiri sedikit membuka mataku tentang isi hatiku yang terdalam karena memang itu apa adanya. Aku merasa kosong. Aku merasa Tuhan seperti pergi dan tidak membantuku mencari bentuk yang pas untuk aku jalani. Aku merasa sendiri dan aku menjadi pahit karenanya.

Dan tadi pagi ketika bangun, aku mendapat message kekasih dan membawaku ke kalimat, bumi tidak berbentuk dan roh Tuhan melayang-layang diatasnya. Pertanyaannya mengapa roh Tuhan melayang-layang diatas bumi yang tidak terbentuk? Aku bergegas mengambil alkitab dan membacanya kelanjutan Kitab kejadian 1:2 yakni


1:3Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
1:6Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
1:7Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
1:9Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
1:14Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
1:20Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
1:21Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
1:23Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
1:24Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
1:29Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Dan kesimpulan yang kuambil ialah 
Pertama, hari ini TUHAN akan memulai membentuk hari-hari hidupku yang baru
Kedua, Tidak perlu takut lagi karena sekalipun aku tidak berbentuk, Tuhan akan dengan sangat gampangnya melalui perkataan mulutNya saja akan menjadikan segala sesuatu yang baik buatku.
Ketika, mulai hari ini dan seterusnya aku harus memperkatakan kalimat-kalimat baik yang menciptakan karena Allah menginginkannya begitu. Bersama DIA, aku belajar menciptakan apa yang kuanggap baik dan benar.


Haleluya...Tuhan memang tidak pernah tertidur. DIA BARU SAJA MENJAWABKU.



Comments

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.