Skip to main content

Ingin kembali berkebun

Cemaraku mati. Bunga -yang aku lupa nanya namanya ke si penjual-juga mati. Kaktus mulai menggerut merenggang nyawa mau mati. Kok pada mati yah?

"Kamu bisanya beli!Nggak bisa jaga."Si Bapak komplen sambil ngorek-ngorek tanah di pot bunga aunthorium. "Bunga-bunga ini kan kau beli mahal. Gimana sih anak perempuan, bunganya bapaknya yang jaga."

Bapakku emang jago berkebun. Apa saja yang ditanamnya berhasil. Bahkan bagiku, bapak itu kayak tangan Tuhan. Bunga yang mati kalau bapak sentuh pasti hidup lagi.

Aku bukan nggak pintar ngerawat bunga yah cuman yah aku nggak punya waktu banyak. Pergi suka pagi banget trus pulangnya diatas jam 7 malam. Itu kalau nggak ada yang ajak makan atau hang out hiihihihi...

Aku pernah lho buat taman mini gitu di rumah kontrakan kami yang dulu. Bunga yang kubentuk love berwarna kuning. Bunga Tahi Ayam namanya karena baunya yang emang kayak tahi ayam itu...(sssttt...berarti pernah ngecium tahi ayam donk Nov hiiihihihihi).

Taman itu keren banget sampai-sampai anak yang punya rumah kontrakan kami itu dinasehatin panjang lebar sama orang tuanya karena nggak bisa sehebat aku buat taman bunga hahahhahahha...

Menanam bunga itu membuat perasaan lebih halus. Membuat kita lebih perhatian akan hal-hal detail.

Hm, sepertinya aku memang harus kembali memperhatikan bunga2ku. Mereka membuatku jauh lebih indah

Comments

Popular posts from this blog

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i

apa yang hendak kukatakan padamu kawan

Lama aku termenung setelah menerima sms itu. aneh! aku hanya bisa bilang kata egois! Padahal dibenakku yang sederhana jutaan kata berkelebat ingin terlontar. aku belajar mengartikan semuanya dengan menatap lurus ke depan. Apa yang hendak kukatakan kepadamu kawan... Aku nggak perlu berteriak untuk menyatakan apa yang kurasakan. rasa kecewa ini menjalar cepat memenuhi seluruh urat syaraf. berteriak pun ga ada guna sekarang. kau telah melakukannya dengan kesadaran penuh. kau menjatuhkanku begitu dalam. jika saja yang melakukannya bukan kamu kawan. jika saja yang melakukannya bukan kamu yang kuanggap belahan jiwaku, aku pasti masih bisa tegak berdiri. apa yang hendak kukatakan padamu kawan...