"Ma, ayo kita menghadap Tuhan. Tapi pagi ini jangan minta apapun yah. Ayo kita menyembah saja,"
Mama sih nggak tanya kenapa tapi aku tahu dia menungguku mengatakan sesuatu. "Ma, selama ini kan kita selalu minta selalu minta terrrusss. Coba bayangkan kalo aku dekat sama mama tapi aku selalu minta selalu minta terus. Bukan karena pengen dekat mama tapi karena pengen mama memberikan apa yang kuminta. Gimana ma, nggak enak banget kan?"
Mama mengangguk.
Aku mulai menyembah dengan pujian dan mama...ya ampun Dia berkali-kali menguap.
"Ma, ayo donk. Hormati Tuhan. Nggak sopan ma,"
"Masih ngantuk.."
-----------------------------------------------------------------------------
Hatiku sedih sekali pagi ini. Aku merasakan kepedihan yang mendalam mengenai doa yang selalu kunaikkan bertahun-tahun. Doa yang selalu berisi permintaan.
Aku menjadi si pencari berkat.
Aku tahu tidak ada yang salah dengan meminta kepada DIA yang empunya segalanya. Tapi aku si manusia celaka ini; mengapa tidak sekali saja dalam hidupku bersyukur untuk semua hal yang kuterima. Untuk sesuatu yang aku tidak minta tapi diberikan dengan cuma2. Andai nafas pun menjadi sesuatu yang harus kuminta, aku yakin aku tinggal sebuah nama.
---------------------------------------------------------------------------------
Hari ini aku tidak minta apapun. Besok juga tidak. Mungkin juga tidak untuk besoknya- besoknya lagi - besoknya lagi-lagi-lagi dan lagi .
Aku tidak ingin meminta karena seharusnya aku tidak perlu yang lain ketika aku sudah punya DIA.
Aku sudah punya Yesus. Itu sudah cukup bagiku.
Yesua Hamasia - Yesuslah Tuhan
Comments