Skip to main content

dimana bintang kecil itu

Setiap malam ketika aku melongok dari tepian seng rumah, aku tidak melihat yang kuinginkan. Telah lama; sangat lama mungkin, aku tidak lagi menjumpai bintang yang selalu membuatku tersenyum. Bintang kecil itu kadang berada di balik awan tetapi dia suka mengerlip nakal mengajakku bercanda.

Aku bilang ama Pablo, jika ada waktu dia bisa mencari bintang itu di langit Jakarta. Tapi Pablo hanya cengengesan. Katanya-katanya malah membuatku kehilangan kesenangan itu. Pablo bilang boleh juga keisengan itu dicoba. Tapi aku tau dia tidak akan punya waktu melakukannya. Dia bodoh kalo begitu.

Aku pernah membagikan soal bintang kecil itu kepada seseorang. Dia yang kini namanya ga boleh kusebut. Hanya dia yang mengerti arti bintang itu. Setidaknya itu yang dia katakan. Dia juga suka membagikan kekonyolan dirinya. Tentang niat memeluk seorang wanita cantik dalam lift yang dia khayalkan adalah diriku (terima kasih) atau tentang kesedihan kalah dalam tes drive di Pulau Dewata. Aku tertawa dan menangis bersamanya. (gie! airmata sialan ini turun lagi).

Aku ingin bertanya padanya kalau-kalau dia melihat bintang kecil itu. Mungkin saja dia melihatnya di suatu tempat. Mungkin di Tunisia atau belahan dunia lainnya. Tapi aku belum bisa melakukannya.

Aku tidak bisa karena aku belum berada pada titik nol seperti yang dia harapkan.

Aku mencari bintang itu justru dengan maksud kalau-kalau bintang kecil itu bisa menjawab dimana titik nol yang dia maksud. Apakah itu berhubungan dengan bujur barat dan timur, lintang utara atau selatan atau itu bicara soal melupakan semua yang telah terjadi. Bisakah seseorang melupakan begitu saja kekasih pertamanya. Jika ya, aku akan belajar dari orang itu. Demi dia. Demi keinginannya untuk berbahagia meski tanpa diriku.

Jadi disinilah aku....

Menuliskan ini hanya sebagai upaya mencari dua hal terpenting yang pernah hadir. Bintang kecil lenyap bersamaan dengan keputusannya berpisah denganku.

Sempat terpikir untuk membuat blog yang baru. Usaha terakhir yang kuharap cemas bisa membuatku segera ke titik nol seperti yang dia katakan. Tapi jika aku menghindar, itu tidak sehat. Pengakuan akan sesuatu yang ditakutkan menjadi jalan keluar terbaik dan tercepat menuju proses pemulihan.

Jadilah inilah aku..

Comments

tulisan merah berarti marah
mungkin amarah
mungkin mendekati hitam kelam

tidak perlu diterjemahkan
engkau sendiri yang tahu
bagi orang lain tetaplah merah

senja pun pernah berwarna merah
mungkin sama halnya ketika engkau
mengintip bintang kecil itu

tapi kemudian senja menjadi mentari
hangat dan bersinar
tetaplah kau berkilau

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.