Skip to main content

jalan raya di medan2

ah, Medan ini memang "kota yang membingungkan" . setelah beberapa hari aku begitu melihat perubahan yang besar di kota ini dan jujur itu membuatku makin mencintainya, tapi pagi ini benar2 rusak deh.

coba ya bayangkan.lampu kuning nuju merah tapi pengendara di simpang atunya yang sebelah kanan sudah melaju dengan kecepatan tinggi. padahal biasanya nih yah sesuai logika, harusnya mereka masih lampu merah.jadi pengendara yang dari arahku yang maju. nah, akhirnya aku stoplah.takut aja gitu ngeliat para pengendara yang sok mo jadi pembalap formula one. nah, gitu aku berhenti nunggu (toh dari kuning bentar lagi pasti merah lah) eh mobil2 yang dibelakangku pada klakson keras2. aku kaget dan bingung harus gimana. mo belok, yang di kanan melaju kencang trus yang didepan gitu juga - sama kencangnya. oh God! aku melirik lagi ke lampu lalu lintasnya, lho kok masih kuning gitu..akhirnya aku mengerti kalo lampunya pastilah rusak, tapi gimana aku mo bergerak dengan situasi kacau begitu.

nah, gitu juga dua hari lalu. medan nih khan pada pemadaman bergilir. tapi masa sih lampu lalu lintas juga ikut padam. aku benar2 doa syafaat agar selamat sampai rumah. gimana ga?! coba aja, ada lampu lalu lintas aja para pengguna jalan pada melaju kayak setan jalanan. jadi kalo lampunya mati, mampuslah awak nih.gila kau!

tapi aku ga boleh juga melihat sisi negatif aja. ada juga kok pengguna jalan yang benar2 tahu aturan dan "baik hati". mereka yang masih mau sabar dan mendahulukan pejalan kaki yang nyeberang.aku juga melihat para polisi di kotaku berubah banget. mereka lebih rajin mengatur lalu lintas.dulu mah payah dapatkan polisi yang mau jaga di siang bolong.paling sore dan sambil nunggu yang dapat ditilang dan dijadikan uang masuk. tapi belakangan ini, yah mulai jan ini, aku melihat berubah banget. mereka benar2 jaga, ngatur lalu lintas. salutlah.meski hingga sekarang aku terus bertanya, polisi yang perutnya endut apa dari sononya atau emang endut setelah jadi polisi. kalo iyah, hm...ga pantes deh mereka pake seragam. moso polisi perutnya endut...kerjanya khan berat dan full aktivitas...seharusnya tegap dan berisi.

well, aku ga tau apa yang kalian rasakan. tapi sungguh aku melihat beberapa hal positif sedang terjadi di KOta Medan. aku makin mencintai kota ini (meski aku merindukan jogja - kota dimana waktu terasa berhenti)

Comments

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.