gimana sih anak-anak... liburanku benar2 out of my control. ada yang ngancam harus ketemuan dan nginap di rumahnya-padahal aku ga bisa! ada yang neror bilang kalo aku harus bawa upeti khas medan. tapi ada yang malah bilang ga bisa ketemuan karna takut ama sang kekasih. waks!gawat! but totally senang juga; berarti kan aku emang pantas dicemburuin ce2 hihihihi.
tapi yang paling nyebelin adalah waktu my GA bilang ga tau pasti bisa jemput apa ga. atau malah ga tau pasti bisa ketemuan aku apa enggak. katanya dia akan berusaha keras untuk menyelipkan aku dalam agendanya. duh!
"ok vie, kita akan atur ulang pertemuan kita setiap hari hingga kedatanganmu di jkt. kita liat apa aku bisa menjemputmu. tapi untuk jaga2 bilang ke temanmu yang lain untuk jemput juga"
aku langsung diam. saat itu aku ingin segera menutup telpon. dan dimenit yang ke sepuluh setelah aku berusaha mendengarkan penjelasan jadwalnya (aku mendengarkan sambil membanting bonekaku ke bangku. kesel sih) aku menutup telponnya.
"gini aja, make it simple. kamu ga perlu jemput aku karna aku ga ingin merepotkanmu. aku juga ga akan paksa kamu untuk ketemu aku. kapan aja kamu bisa, telpon aku oke!"
klik!
jangan ditanya perasaanku malam itu. aku langsung berdoa untuk menjaga hatiku agar tidak merasa tertolak. aku berusaha mengerti dia seperti itu karena dia harus begitu.bukan karna dia tidak sayang aku. atau emang ga sayang hiksss...
dan hingga kini meski aku telah berdoa sekian lama, merenung sekian jam..aku tetap tidak mengerti.
bagiku pekerjaaan, aktifitas apapun tidak akan pernah menggantikan posisi sahabat2 yang istimewa dalam hatiku. dan aku telah membuktikannya.
tapi yang paling nyebelin adalah waktu my GA bilang ga tau pasti bisa jemput apa ga. atau malah ga tau pasti bisa ketemuan aku apa enggak. katanya dia akan berusaha keras untuk menyelipkan aku dalam agendanya. duh!
"ok vie, kita akan atur ulang pertemuan kita setiap hari hingga kedatanganmu di jkt. kita liat apa aku bisa menjemputmu. tapi untuk jaga2 bilang ke temanmu yang lain untuk jemput juga"
aku langsung diam. saat itu aku ingin segera menutup telpon. dan dimenit yang ke sepuluh setelah aku berusaha mendengarkan penjelasan jadwalnya (aku mendengarkan sambil membanting bonekaku ke bangku. kesel sih) aku menutup telponnya.
"gini aja, make it simple. kamu ga perlu jemput aku karna aku ga ingin merepotkanmu. aku juga ga akan paksa kamu untuk ketemu aku. kapan aja kamu bisa, telpon aku oke!"
klik!
jangan ditanya perasaanku malam itu. aku langsung berdoa untuk menjaga hatiku agar tidak merasa tertolak. aku berusaha mengerti dia seperti itu karena dia harus begitu.bukan karna dia tidak sayang aku. atau emang ga sayang hiksss...
dan hingga kini meski aku telah berdoa sekian lama, merenung sekian jam..aku tetap tidak mengerti.
bagiku pekerjaaan, aktifitas apapun tidak akan pernah menggantikan posisi sahabat2 yang istimewa dalam hatiku. dan aku telah membuktikannya.
Comments