Skip to main content

Jalan2 ke P.Samosir

Dah lama tinggal di Sumut, tapi baru kali ini menginjakkan kaki di pulau samosir. gile...pulau itu indah banget. Bertujuh (arif kompas, masirom investor deli jakarta, erna bisnis indonesia, vina medan bisnis, bahrul dan somal) kita mengulik semua yang bisa diberitakan. mulai dari petani keramba, penenun ulos hingga perternak lebah. masih ingat waktu wawacara dengan petani keramba, "pak stress ga sih punya utang puluhan juta gitu?" alhasil aku disorakin ama teman2. soalnya mereka bilang, napa ga sekalian aja ditanya, pak pengen bunuh diri ga sih tau punya banyak utang gitu hihihihih. tapi aku kalem aja. soalnya dari yang aku pelajari ga ada satu pertanyaan pun yang bodoh. yang bodoh adalah jika wartawan ga tau bertanya. nah lho...

trus waktu ngulik penenun ulos sempat kaget ngeliat mereka mengerjakannya di bawah rumah. bukan bawah tanah tapi di bawah sebuah rumah panggung. tapi yang lebih kaget lagi waktu salah seorang penenun nanya gini, kak...yang itu (maksudnya masirom) perempuan kok kayak laki-laki yah... asli aku dan arif langsung liat2an. heran gitu. "napa bilang gitu", tanyaku. "karna rambutnya, kedepan semua" Arif dengan cepat langsung nimpali. "oh dia itu bencong" dan seketika itu juga meledaklah tawa kita berdua... kasihan amat nasibmu nak hihihi

trus waktu ke peternak madu, semua pada siap dengan kamera masing-masing pengen mengabadikan saat peternak membuka rumah lebah itu. jepret!jepret!jepret! trus setelah liputan malah berebut makan madu yang masih lengket di framenya. aku nyaris muntah ketika ternyata yang putih yang kukira madu dan telah sempat kukunyah ternyata adalah ulat ato telur sang lebah uhaohkkkkkkssss. tapi somal ama bahrul malah histeris2 gitu bilang kalo rasanya enak banget. sumpe ga enak rasanya menjijikkan. kecuali yang emang dah jadi madu. yang itu enak banget d. suer...

hm, tapi yang paling aku ingat dari perjalanan itu adalah persahabatan baru yang aku miliki dengan mereka. aku cuma kenal vina. lainnya baru kenal. hm, arif sih kenal. tapi cuma kenal kalo dia wartawan kompas dari jogja. selebihnya ga pengen kenal karena rambut ngondrong dan sikap cueknya hihihi. ga taunya arif yah emang cuek :) ga ding! arig emang cenderung pendiam tapi anaknya baiklah.

hanya saja dilarang tidur kalo arif yang nyetir.

trus somal si tukang curhat...maapin soal insident kemarin ya chitose.... bahrul yang jago nyetir... ini serius nih...aku ngerasa aman banget kalo loe yang nyetir... emang dikau adalah sopir teladan nak...sebelum berangkat cuci mobil dulu, trus kalo kita tepatnya kak Vina lupa tutup pintu loe buru2 yang nutupin. emang kamu itu te o pe banget dah. kalo erna sih ingat waktu piyu2 di halaman belakang peternak lebah... loe emang dah siap pipis yah ato keburu diakhiri karna emang kita hampir dikejar anjing hihihihih.. trus masirom ato masirom's yah si "babi" kecil nan lucu hihihi...

waaaaaaaaa I miss u guys... kapan kita jalan lagi yah. trus rencana mo beliin celana renang merah jambu yang ketat untuk bahrul gimana ceritanya hihihihi. I miss u pals... I do!

Comments

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...