Skip to main content

buat sahabat2ku lita dan itor

sedih banget hari ini. udah lama ga cek blogspot. dan bahkan hari ini aku menceknya karna sahabatku lita meneleponku dan bilang supaya aku menceknya. aku pun melakukannya ditengah2 ratusan kado natal yang kudu kusampul, dikejar deadline dan hal lain yang kalo kurinci membuatku neg.

trus aku main ke bspotnya trus ke bspot sahabatku yang lain itor dan aku .........

aku mengasihi Lita juga itor. bagiku mereka adalah bagian yang terbaik yang dihadiahkan Tuhan. mengenal mereka berarti aku mengenal kekuatanku dan juga kelemahanku.

ingat lita, ingat saat kuliah di usu, bangun kubu doa, nyari2 dosen, ceritain dosen (kayaknya soal pak zulfikar yah). kau emang ga selalu ada untuk aku. tapi aku tau kau dan aku memang ditakdirkan untuk menjadi sahabat. jangan pergi dariku. seperti apapun diriku.

dengan itor, aku berbagi tentang ketakutanku, kecemasanku. telinganya menjadi berkat bagiku. ingat ga tor...saat kau sedih banget aku langsung telpon kamu.interlokal.aku melakukannya karna kau sahabatku. tidak peduli seberapa sering kita selisih paham, aku mengasihimu dengan jiwaku. sungguh. waktu kemarin kita bertengkar di Ym, dan besoknya aku ultah, aku pikir kau tidak akan mengucapkan met ultah untukku. tapi kau tetap melakukannya. kau tau, saat itulah aku yakin kau pun ditakdirkan untuk menjadi sahabatku. tidurku langsung nyenyak karna aku tau aku masih memiliki sahabatku.

aku sangat mengasihi kalian berdua. bagiku kalian adalah lilin2 warna2 yang menyemarakkan hidupku. menerangi jalanku saat aku bingung.

plisss..tolong baikan ya...


Comments

Aku ga marah, sama sekali engga. Bahkan berniat untuk bermusuhan ama lita pun engga. Hanya saja entah kenapa dia begitu sensitif. Aku bukan membela diri, sungguh memang diriku yang salah dalam hal ini.

Bagiku persahabatan tidak pernah ada kata paksaan, dan aku percaya suatu persahabatan yang sejati tidak tertelan usia dan masa. Dan aku masih percaya bahwa aku memiliki sahabat yang bernama Lita...
Lita said…
aku juga ga marah lagi sama itor..
Lita said…
aku juga ga marah lagi sama itor..

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...