Skip to main content

Tuhan pasti ada dalam dirimu

beberapa hari kemarin hopeless banget. aku langsung menelpon mugel ke rumahnya. tapi aku ga bisa curhat. dia kedatangan tamu dari aceh.

"mas, lagi ngapain"
"ada tamuku vie dari ..."
"aku pengen cerita-sharing"
"hm, cerita saja"
"tapi panjang. aku sedih banget"
"bad day yah"
"iyah"
ohhhhhhhhhhhhhhhhhhh, katanya panjang.
aku diam. dia juga. cicak di langit rumah menertawaku
"mas, aku........"mataku memanas. ingin menangis
"kenapa sayang. ada apa.ayolah cerita" suaranya terdengar lembut sekali tapi mendengarnya malah membuat air mataku mengalir.aku tau ini bukan waktu yang tepat.
"ngapain mereka datang" aku mengalihkan pembicaraan.
lantas, dia menceritakan proyeknya dan bla bla bla...
"mas..."
"iya"
"aku pengen cerita tapi..."
"cerita aja sayang"
"tapi tidak sekarang. besok mungkin. kalau tamumu dah pulang.udah ya. tuhan memberkati"
klik!

---------------------------------------------------------------------------

"alo vie..gimana kabarmu"
"baik mas"
hari ini dia balik menelponku. aku tau dia pengen tau keadaanku. tapi kami malah bicara soal padang dan PRD.
"gimana kabarnya"
"aku sedang tidak waras vie"
aku tertawa. aku tau itu berarti dia lagi mempersiapkan proyek baru dan menemukan suatu rintangan disana.
"mas, aku tetap ga bisa cerita. tapi yang ingin kubilang padamu, saat semua hal tdk seperti yang kau harapkan, peganglah janji Tuhan bahwa Dia ga akan meninggalkanmu. Aku sok tua ya."
Dia tertawa lepas.
"oke vie"
"Tuhan memberkati ya"
klik!

-----------------------------------------------------------------------------

mugel, bagiku kau sangat istimewa. Tuhan pasti ada dalam dirimu

Comments

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...