Berputar-putar dan terus berputar kayak gasing. Kayak belum puas saja, masih juga ditambah jalan mondar mandir dengan jari telunjuk digerakkan melingkar. Aih, inikah yang disebut cinta. Pusing aku! Kak Henny ketawa ngakak mendengar suaraku yang putus asa di ujung telpon. "Kak, plis deh yah. Serius ini. Ni cinta atau hanya perasaan nggak mau kehilangan," Perempuan muda itu malah tertawa dengan desibel suara yang dinaikkan makin kencang. Aku memaki dalam hati. Sialan!! Kenapa sih hati ini nggak bisa diajak berlogika. Cinta ? Apa sih yang aku tahu tentang lima huruf itu ? Melambung, ditipu, ciuman, dimaki dan kemudian ditinggalkan tanpa alasan. Beuh! Sial benar. Kenapa harus sekarang ? "Nov, kamu tuh yah nggak berubah juga. Udah setua ini belum juga tahu sedang jatuh cinta atau hanya sekedar nyaman. Keterlaluan. Pinomat kau harus tahulah kangen itu bagian cinta. Jadi kalau kau kangen berarti kau cinta." jelas kak Henny. Bola mataku berputar ke atas. Berpikir, merenung ...
a simple man with a big smile