Skip to main content

Belajar percaya bapak

Sulit untuk mempercayakan pilihan kepada orang lain. Meski orang lain itu adalah bapak sendiri. Aku punya pengalaman yang buruk soal mempercayakan pilihan kepada pria yang kupanggil bapak itu.

Aku belajar keras untuk lulus dalam perkara ini dan aku harus katakan hal ini kawan, "Pelajaran ini tidak mudah tapi bukan sulit."

Hari ini aku kembali mempercayakan kepada bapak soal pilihan yang akan menentukan jalan hidupku 40 atau 100 tahun mendatang. Pilihan yang akan menentukan "my posterity".

"Nov, jika bukan dia, Tuhan akan mengguncangkan surga buatmu." Niki mengirimkan sms ini sebagai respon keraguanku atas pilihan bapak.

Aku tersenyum. Aku tahu aku telah berada dalam jalur yang tepat. "Bapakmu punya otoritas atasmu. Dia diberikan indra keenam untuk mengetahui apa yang baik untukmu." lanjut Niki.

Aku memutuskan untuk mempercayakan pilihan ini kepada bapak. Aku tidak punya penjelasan yang tepat mengapa aku berani melakukannya tapi bukankah ini yang dinamakan kepercayaan yang sesungguhnya?

Percaya kepada orang yang kita yakini belum tentu kepercayaan yang sesungguhnya. Namun percaya kepada orang yang justru layak kita ragukan; menurutku justru adalah kepercayaan yang sesungguhnya.

Aku bisa saja salah tapi bapakku berhak untuk mendapatkan kepercayaan yang sesungguhnya dari anak perempuannya. Iya kan?!

Comments

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.