Skip to main content

Ultah Mama

Ritual hari ini bangun pagi trus ke kamar mama dan menciumnya, "hepi b'day yah ma..."

Mama sih nggak ngomong apapun. Seminggu ini dia juga nggak mau bilang mau kado apa. Aih, dan hingga kini aku juga nggak punya ide apapun untuknya.

"Wis, mamaku ultah. Kau ke rumah yah. Biar mama masak enak untukmu." Wismi rekanku yang di Kompas itu hanya tersenyum. Nggak bilang yah dan enggak bilang tidak juga. Alhasil aku mabur. Yah sudahlah. Padahal sebulan lalu mama nanyain dia dan pengen dia main kerumah kami lagi.

"Kok dari banyak temanku, kok Wismi yang paling mama suka sampai pengen dia main kembali ke rumah, " tanyaku waktu itu.

"Iyah dia pintar," pendek aja ucapan mama yang makin membuatku penasaran. Kalo soal pintar, teman2ku yang datang kerumah rata2 pintar (namanya juga novi anak yang pintar; teman2nya pintar juga donk hihihihihii). Tapi kok Wismi?

Wismi hanya sekali ke rumah. Waktu itu pergantian tahun dan karena habis bantuin dia "masukin" rumah baru dan kita liputan akhir tahun barengan, wajar donk aku ngajak dia kerumahku. Lagipula dia anak kos. Kasihan kalo dipengujung tahun sendirian. Jadi yah dia ikut dalam acara keluarga di pengujung tahun.

Alhasil Wismi yang Jawa tulen kebagian juga baca bible (red: Alkitab bahasa Batak Toba) dan dia fasif membacanya. Mungkin itu yang dimaksud mama pintar. Yah mengingat aku yang anak Batak Toba tulen; baca aja belepotan hiksss...

Aku pengen banget ngebahagiain mama. Yah setidaknya memberinya suprise di ultahnya hari ini. Tapi apa?

Ugh, ideku hanya satu untuk sementara waktu. Pulang cepat, beliin mama bika keju durian dan menemaninya ngobrol sampai dia tertidur.

'Met ultah yah ma. Aku sayang mama. 

Comments

Call me... R.a said…
kenapa tak kau ajak daku, vie? Aku kan bisa menemanimu dan mamamu (sekalian kenalan) makan bika keju durian sampai beliau tertidur. DAn akan menghajar bika itu sampai "teler".xixixixixi...

Popular posts from this blog

Kepada rekan sevisi (cont: ayo donasi ke Israel)

Medan, 08 September 2008 Kepada : Teman sevisi Salam kegerakan, Nama saya Novita Sianipar. Panggil saya Vita. Saat ini saya mendapat undangan untuk mengikuti konferensi internasional (All Nations Convocation Jerusalem/ ANCJ) di Israel mulai tanggal 21 September hingga 13 Oktober 2008. Saya memperoleh undangan ini dari rekan saya Miss X (maaf nama dirahasiakan), yang juga volunteer di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer for All Nations) di Israel. Dia merupakan staff disana pada konferensi sebelumnya. Beliau merekomendasikan nama saya sebagai salah satu volunteer untuk kawasan Asia. Saya merupakan satu-satunya volunteer asal Indonesia yang bakal bertugas di konferensi itu. Tugas saya dalam acara tersebut adalah menyambut para delegasi dari seluruh dunia khususnya dari Asia dan memfasilitasi kebutuhan mereka dalam acara tersebut. Selain itu saya mendapat tambahan tugas dibagian publikasi dan media. Adalah penting jika Indonesia mengirimkan volunteer perwakilannya di ANCJ di Israel. Saat i...

Masih cemas

Aku berusaha untuk konsentrasi menyelesaikan essay tapi pikiran selalu saja berlari ingin pulang dan memeluk mama. Seperti apapun yang kuupayakan, tetap saja aku nggak bisa menghalau rasa cemas ini. Aku takut...........

Berani mencinta berani disakiti

Benci dan kemarahan hanyalah dua komponen yang menyerang ganas kepada mereka yang dipercaya namun merusak kepercayaan itu. Benci yang kata orang benar-benar cinta sebenarnya menunjukkan defenisi yang benar bahwa benci hanya bisa dilampiaskan  kepada orang yang benar-benar kita cintai haha. Kemarin aku menonton sebuah FTV, Si tokoh wanita bilang, "Aku tidak ingin disakiti, makanya aku tidak ingin mencintainya. " Lantas, si tokoh pria mengatakan, "Kalau kau berani mencintai, kau sedang memberi peluang untuk disakiti." Cinta dan rasa sakit hati nampaknya memang satu paket. Itulah sebabnya kitab Amsal juga menuliskannya dengan jelas bahwa orang yang paling berpeluang menyakitimu adalah orang yang paling kamu cinta dan percayai. Jadi jika memang satu paket, tentu kalimat bijak yang bisa dibentuk ialah, berani mencinta berani disakiti hahahahaha..Mengerikan.