Skip to main content

aku lalai mengasihimu

hari ini aku menelepon sahabatku - ida. dari seberang dia bertanya apakah aku baik2 saja. aku diam sejenak, “aku baik2 aja. Kau gimana?”

sahabat karatanku itu gantian diam,” benar kau baik2 aja? Nada suaramu…” Dia memang sahabat yang baik yah…bahkan dari tekanan suaraku dia tahu apa yang kurasakan.

Aku menghela napas panjang. Dia diam. “ga begitu baik. Tapi aku membuatnya lebih baik.Gimana dirimu?” Sejujurnya aku ingin cerita soal yang tengah terjadi. Perasaan bersalah sekaligus menikmati apa yang telah kulakoni. Tapi well, dia itu…memujaku. baginya aku nyaris sempurna! Yah, adakalanya dia mengkritikku tapi jelas sekali betapa dia memujaku. Jadi aku berkonsentrasi mendengarnya.

“aku berusaha bertahan Nov. Perkataanmu menjadi kekuatan untukku. Meski aku ga tahu pasti apakah kau mengatakannya begitu dengan semangat yang sama yang kumiliki untuk menjadi benar sesuai yang Dia ingini”

Aku terdiam lagi. Aku membiarkannya bicara karena jelas aku sendiri telah lupa dengan apa yang sedang kuperjuangkan. Aku terlalu sibuk untuk membenarkan diriku sendiri.

“gimana dengan rencana S2 mu?

“hm, yah aku masih menginginkannya.”


Hari ini aku menundukkan kepala berusaha mengingat kembali sosok ida.apa yang kutahu tentang dia?

Aku ga pernah tau pasti berapa anggota keluarganya.
AKu ga pernah tau pasti apa pergumulannya.

Aku hanya tau dia suka gado2 karena itu yang selalu ia pesan jika kami makan.

Aku hanya tau dia ………Oh God! Aku memang benar2 tidak tahu apapun tentang dia. Bahkan aKu tidak tahu dia suka musik apa, berapa ukuran sepatunya, apa obsesinya. Well, aku tahu dia pengen jadi dosen. Tapi jadi dosen apa, aku jelas buta. Aku hanya tahu hmmmm aku hanya tau apa yang orang lain pada umumnya tahu. Aku bahkan tidak tahu kalo dia sudah punya blog sendiri sejak Maret lalu.

AKu bukan sahabat yang baik untuknya.MAAFKAN AKU!

Jadi, hari ini aku membaca semua blognya.isinya sedih melulu. Aku miris banget. Sahabat apa aku ini?! Aku tidak tahu semua perasaan yang dia tuangkan dalam blog itu. Aku tidak tahu kalo dia begitu tertekan. Aku tidak tahu bahwa dia sangat membutuhkan… AKU! (napa ga bilang!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!)

Aku memaki diriku. Sumpe! Aku memaki diriku berulang kali.

AKu masih ingat apa saja yang dia lakukan untukku.

Menjaga bapakku di rumah sakit, menyuapinya karena pada waktu itu aku mendadak tugas ke Jakarta – tepat di hari keberangkatanku.

Menjeguk ibuku berulang kali dan menginap di rumah tiap kali aku pergi tugas ke luar kota.

Menelepon ibuku – memastikan kalau semuanya baik2 aja jika mendadak aku ga mendapat sinyal waktu liputan ke daerah pedalaman. (aku memang selalu bilang kepadanya kalo hingga jam sekian aku ga kasih kabar berarti aku telah tiba di tkp tapi tolong bilang ke ibuku kalo aku baik2 saja)

Sejenak aku ingin mengatakan kepadanya kalo natal ini aku akan ke Kerinci – Riau menjenguknya (berharap itu bisa membunuh rasa bersalahku) tapi aku ga bisa. Hey! sehari setelah natal tahun lalu hingga tahun baru aku malah ada di banda Aceh.bagaimana mungkin, aku tidak bersama keluargaku merayakan natal dan tahun baru tahun ini(meski well, kalian tahu kan betapa jemunya mendengar nasehat yang sama tiap tahunnya, kapan nikahnya nak hihihihihi)

Hari ini aku belajar satu hal. Aku harus lebih banyak mendengarkan.

Comments

Popular posts from this blog

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

Cara melupakan Kenangan Pahit

Kenangan pahit tidak perlu dipaksa dilupakan. Biarkan saja dia mengendap dengan sendirinya. Aku yakin waktu bisa membuat kenangan itu terlupakan. Dan inilah yang kualami. Aku perlu waktu yang lama untuk bisa melupakan kenangan itu. Awalnya pengen buru-buru menghapusnya dan menguburnya namun aku memilih proses waktu yang melakukannya. Malam ini aku menguji coba lagi apakah kenangan itu masih terasa pahit dan sakit saat aku melihat wajah itu. Puji Tuhan ternyata tidak. Aku melihatnya sama seperti jika aku melihat wajah orang lain. Memang kenangan itu masih ada tapi tidak lagi menimbulkan rasa nyeri seperti yang kurasakan untuk pertama kali pada 4 tahun silam. Kenangan yang pahit hanya bisa merubah ketika kita secara berani membiarkan hati kita melakukan recovery secara berlahan dan tidak dipaksakan. Artinya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Aku pun melakukannnya dengan sangat berlahan. Pertama memberikan diriku kesempatan untuk menangis. Kedua ...