pagi yang indah. aku bangun diiringin teriakan ibu, RUMAH BANJIR LAGI! tapi ini tetap pagi yang indah bagiku. untuk pertama kalinya sejak sebulan ini aku nyenyak banget bobonya. hmmmmm...makasih TUhan.
ibu terus aja ngomel, bilang bagaimana mungkin rumah permanen bisa banjir tiap kali ujan. aku sih ga heran, habisnya rumah kami jadi tempat penampungan air karna tanah yang disebelah rumah yang rendah. aku dah pernah bilang gitu dan akhirnya kita kalkulasi dana untuk memperbaiki segala sesuatunya. ya ampun Rp 10 juta dananya. uang darimana. akhirnya kita cuma bisa bengong.
sampai akhirnya ibu bilang, kalo itu bakal jadi persoalan bagiku dan suami.
aku masih ingat ketika bapak dalam kemarahannya bilang, kalo dia takkan mewariskan rumah dan segala isinya bagiku meski aku anak satu-satunya. aku sih tenang2 aja. soalnya emang ga pernah kepikiran sih itu rumah untuk siapa. ga ada saingan. jadi aku pikir bapak hanya main2 saja. sampai kemudian ketika ibu mau memindahkan sertifikatnya atas namaku, bapak mencak2 dan tidak setuju. saat itu pula aku tau Bapak sungguh2 tidak akan mewariskan apapun untukku.
so, ketika ibu ribut soal renovasi rumah, aku hanya duduk sambil nonton teve. aku cuma bilang, sukur deh aku ga dapat warisan rumah banjir hihihihih (saat itu kulihat bapakku mangkel setengah idup)
hey, lagipula apa enaknya sih dapat warisan. enakan usaha sendiri. ya ga sih...
suatu kali, ketika ortuku pikir aku telah tidur, ibu nanya kenapa bapak bersikeras tidak akan mewariskan apapun padaku dan bapak mengatakan sesuatu yang membuatku semakin mencintainya.Dia bilang, aku anak yang mandiri, cerdas, dan pekerja keras. dia yakin aku dapat menghasilkan rumah yang lebih baik. "tenang saja. boruku hanya dia dan kau pikir aku akan mewariskan hartaku pada tetangga kita"
hm, akhirnya aku dapat rumah itu juga plus banjir tiap kali ujan hihihihihiii
ibu terus aja ngomel, bilang bagaimana mungkin rumah permanen bisa banjir tiap kali ujan. aku sih ga heran, habisnya rumah kami jadi tempat penampungan air karna tanah yang disebelah rumah yang rendah. aku dah pernah bilang gitu dan akhirnya kita kalkulasi dana untuk memperbaiki segala sesuatunya. ya ampun Rp 10 juta dananya. uang darimana. akhirnya kita cuma bisa bengong.
sampai akhirnya ibu bilang, kalo itu bakal jadi persoalan bagiku dan suami.
aku masih ingat ketika bapak dalam kemarahannya bilang, kalo dia takkan mewariskan rumah dan segala isinya bagiku meski aku anak satu-satunya. aku sih tenang2 aja. soalnya emang ga pernah kepikiran sih itu rumah untuk siapa. ga ada saingan. jadi aku pikir bapak hanya main2 saja. sampai kemudian ketika ibu mau memindahkan sertifikatnya atas namaku, bapak mencak2 dan tidak setuju. saat itu pula aku tau Bapak sungguh2 tidak akan mewariskan apapun untukku.
so, ketika ibu ribut soal renovasi rumah, aku hanya duduk sambil nonton teve. aku cuma bilang, sukur deh aku ga dapat warisan rumah banjir hihihihih (saat itu kulihat bapakku mangkel setengah idup)
hey, lagipula apa enaknya sih dapat warisan. enakan usaha sendiri. ya ga sih...
suatu kali, ketika ortuku pikir aku telah tidur, ibu nanya kenapa bapak bersikeras tidak akan mewariskan apapun padaku dan bapak mengatakan sesuatu yang membuatku semakin mencintainya.Dia bilang, aku anak yang mandiri, cerdas, dan pekerja keras. dia yakin aku dapat menghasilkan rumah yang lebih baik. "tenang saja. boruku hanya dia dan kau pikir aku akan mewariskan hartaku pada tetangga kita"
hm, akhirnya aku dapat rumah itu juga plus banjir tiap kali ujan hihihihihiii
Comments
kalo rumah sering banjir kan berarti lo nggak usah beli aquarium dan nggak usah bikin kolam renang. :)
PS: check out my new blog http://tiyo.tk
yang di blogspot nggak pernah diupdate lagi..
wah kok pindah melulu sih pak? ntar aku cek deh. tapi aku malah masih main di bspotmu yang lama.
tuk itor:
item yang itu emang sengaja dihapus. ternyata nimbulin masalah.btw, masa sih elo ngitungin jlh blogku....eh sekalian, selamat yah buat hubungan yang baru. doakan aja yang kenceng biar makin jelas. amin!amin!amin!