Skip to main content

pake rok

semalam ga ibadah. ga punya alasan apapun  kecuali MALES!  tiba2 pengen di rumah aja. ga ngapa-ngapain. soalnya malam mingguku habis kepake untuk liputan.

uh, agak sebal deh diledekin abis2 an ama teman2 karna pake rok. yang paling pengen buat langsung mau pulang ga usah liputan lagi, waktu sekretaris daerah kota medan ngeliatin aku mulai dari atas ampe bawah trus senyum2. alamak si bapak! APAAN SIH!!!! alhasil semua pejabat yang hadir jadi ikutan ngeliatin aku hikkkkkkkkkkkk rasanya mau lari!!!saking tengsinnya aku malah negur seorang co yang kukira temanku. aduh mama...

 

Comments

Hahaha...pake rok itu khusus untuk yang feminim nov. Jadi panteslah kamu diliatin ama bapak2...kalo bukan bapak2, siapa lagi coba yang mau liatin kamu. Yang pasti anak muda kan GA MUNGKIN. (--dengan suara bass-- "just kidding").
Lita said…
wekk..novi itu manis loh kalo pake rok.cuma ya itu tadi gaya jalannya perlu diperbaiki dek. makanya kau ikut sang model yang di indosiar aja biar jadi lebih anggun..
oh iyaa..aku lupa, syarat ikut sang model kan musti 170 cm tinggi minimalnya hehehehehe......sori geng!!
Lita said…
wekk..novi itu manis loh kalo pake rok.cuma ya itu tadi gaya jalannya perlu diperbaiki dek. makanya kau ikut sang model yang di indosiar aja biar jadi lebih anggun..
oh iyaa..aku lupa, syarat ikut sang model kan musti 170 cm tinggi minimalnya hehehehehe......sori geng!!

Popular posts from this blog

kangenku melayang

Aku kangen banget hari ini- dengan kamu – pria yang begitu mempesona. Tapi rinduku ga pernah jelas bagimu. Kamu menejermahkannya dengan candaan tetapi aku mengartikannya sebagai penolakan. Rinduku ga pernah penting untukmu. Sesaat aku menyesal mencintaimu. Tetapi aku terlanjur mencintaimu dan aku ga akan pernah mencabutnya kembali. Aku terlalu mencintaimu. Akh..andai waktu bisa terulang. Andai jarak bisa ditiadakan… Jangan bilang aku kekanakan. Jangan bilang aku tidak mengerti dengan yang kukatakan. Bahasaku sederhana – aku hanya ingin berada disisimu.

liputan ke aceh

aceh... akhirnya aku menjejak kaki juga ke serambi mekah itu. dan hatiku menangis. dalam. rick paddcok-rekanku-jurnalis kawakan dari LA Times memegang tanganku. "it's ok rick, " aku menepis tangannya. kaki terus melangkah.pelan. tiap langkah hanya tangisan yang dalam. aku menghela napas. berat. sementara pastorku-Sukendra Saragih menangis pilu. raut wajahnya -God! aku tau betapa tersiksanya dia melihat ini semua. 9 tahun ia bolak-balik aceh. ratusan ribu kali. hanya untuk satu visi agar ada hidup baru yang mengalir di aceh. tapi hari ini.. gelombang tsunami meluluhlantakkan negeri ini dan menyeret ratusan ribu jiwa ke neraka. aku menarik napas lagi. kali ini lebih dalam. tapi yang terjadi aku malah muntah. Rick memegang pundakku,"are you ok vie" aku meraih lengannya. aku hanya bisa mengangguk pasrah. dan aku pun memulai liputanku. aku disana seminggu. ada banyak hal yang ingin kuceritakan. tentang kehilangan. tentang rasa sepi.tentang keputusasaan. tentang ...

arti cincin di jari manis

Hari ini seorang teman dari Jepang bertanya padaku apakah aku telah menikah. Aku balik bertanya kenapa dia berpikir demikian dan jawabannya karena aku memakai cincin di jari manis kiri. Aha! Pertanyaan ini pernah juga terlontar di hari terakhir aku di Jerusalem saat menghadiri konvokasi doa internasional. Seorang volunteer dari negara South Afrika menanyakan hal yang sama. Dan wanita ini menanyakan hal itu karena ternyata seorang pria bertanya kepadanya apakah aku telah menikah. Waktu itu aku belum bisa menangkap hubungan antara memakai cincin yang telah puluhan tahun menghiasi jariku dengan apakah aku telah menikah atau belum. Wanita itu bilang hampir di seluruh negara terutama negara barat, orang yang memakai cincin di jari manis kiri adalah orang yang telah menikah. Waktu itu pula wanita itu memandang kasihan padaku. Oh Tuhan benci sekali aku pandangan itu . Dari pandangannya aku mengartikan kalau aku telah melewati kesempatan untuk bertemu dengan para pria yang luar biasa di acar...