Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2025

Tipe Orang yang Posting Story WA

Buat status di whatsapp itu seperti bumerang. Ditulis serius, audiens menanggapi dengan candaan, Dibuat hanya sekedar candaan, eh ditarik too serious. Jatuhnya jadi hilarious ya kan Padahal status wa-ku hanya untuk kalangan terbatas saja, itupun masih disalaharti. Makanya itu menulis wa tidak terlalu menarik karena seperti ada kewajiban membalas pertanyaan orang-orang tentang status yg diposting. Kalaupun dijelaskan, belum tentu terima. Akhinya jadi perdebatan. Kalau tak nulis,  ditanya apa sudah dihide status wa dari  dia hahaha... Bgitulah lika liku per-online-nan ini.  Tipe  orang yang posting story wa itu kan bermacam-macam 1. Yang seperti wartawan online..Apa yang dilihatnya, dilakukannya  itu yang diposting 2. Yang hanya lagi pengen saja. Lagi cocok dirasanya yang dia jumpa video atau tulisan orang lain di medsos, yah dicomot jadi story wa sendiri. Intinya ga selalu tentang yang terjadi in real time 3. Yang suka cek ombak. Ini tipe orang yang pengen tahu s...

Ini Novita Sianipar

 Memulai sesuatu yang sudah lama ditinggalkan itu-mendebarkan! Setelah vakum bertahun lamanya, dan setelah mengalami perubahan yang signifikan di semua segi dalam hidup ini, memulai kembali menulis di blog itu- mendebarkan! Apa yang harus ditulis ? Apa yang harus dibagikan? Semenarik itukah kehidupanku sekarang ini ? Bahagiakah aku atau sekedar menjalaniny? Menjawab ini dan menjabarkannya dalam bentuk tulisan yang bisa saja akan dibaca oleh anak bungsuku itu- mendebarkan! Aku - sebagaimana aku selalu bilang dengan lantang-  yang selalu ingin menjadi buku yang terbuka; entah mengapa seberjalannya waktu dengan pertambahan usia dan pengalaman, aku mendapati menjadi buku terbuka itu-mendebarkan! Mendebarkan hingga aku menyadari itu yang menjadi daya tarik untuk memulai lagi. Let see, apa yang aku tuliskan berikutnya.  Beranikan dirimu. Ini masih kamu, Ini Novita Sianipar

Trying to be honest. Be real fellas

 Aku melompat-lompat dalam bicara. Kukeluarkan semuanya. Kukatakan semauku jelas. Prinsip jujur memang menakutkan. Kejujuran itu langka kawan. Temannya bernama pengorbanan. Aku menaruh hormat kepada diriku dengan meletakkan kejujuran diatas segalanya. Aku bisa kehilangan karena aku jujur. Aku bisa diturunkan karena aku jujur. Direndahkan, dipandang aneh, tak disukai adalah akibat lain kejujuran. Tapi jujur juga manis dan menenangkan. Kejujuran membuat beberapa hal jadi lebih mudah buat dijalankan.  Jadi kukatakan kepada anak didikku kalau mereka harus jujur. Kejujuran adalah hal pertama yang kukedepankan. Tidak mengapa menjadi bodoh dan tak tahu apa-apa karena bodoh itu temporary. Tidak selamanya yang bodoh seterusnya  bodoh kalau dia mau belajar. Tapi kejujuran itu karakter. Perlu kerja keras untuk  mengubahya. Ratusan buku pun tidak akan mengubahmu.  Aku sangat menyayangkan kalau mahasiswa melakukan salin tempel dalam tugas kampus. Kalau tugas sederhana saja p...