aku mengaguminya sejak dari awal. dengan seragam putih biruku, aku suka mengamatinya dari jauh, berharap bisa berbincang atau sekedar melemparkan senyumku. waktu seragamku berganti putih abu2, aku makin mengidolakannya dan aku memang tidak salah. dia pantas mendapatkannya. masuk kuliah, perkataannya menjadi sabda yang tidak perlu dipertanyakan lagi. well, jika kalian hanya bisa bertemu TUhan dalam doa, aku telah bertemu denganNya melalui dirinya. itu yang dulu kurasakan tentangnya kini TUhan yang sesungguhnya berbicara padaku; tetap melaluinya. Tapi bukan melalui perkataannya lagi, tidak dengan perbuatannya, tidak juga karena keberhasilan yang selalu didulangnya tapi lewat kegagalannya. dia mengajariku banyak hal.tahun ini aku melangkah setahap lebih dewasa. aku mengasihinya-apa adanya
a simple man with a big smile